Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Posted by Erixon Friday, April 28, 2017 1 comments
Bagikan Artikel Ini :
 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.


1.   Sekilas Tentang AHP

Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan Utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hirarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hirarki.
AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.


2.   Prinsip Dasar AHP

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya :
1.        Membuat Hirarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hirarki dan menggabungkannya atau mensitesiskannya.

Gambar 1. Contoh Struktur Hirarki dalam AHP
Sumber : Kusrini, “Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan”,2007.
2.       Kriteria dan alternative dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1998), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan defenisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan table analisis seperti ditunjukkan pada tabel 3.1.

 Tabel 1. Skala Perbandingan Pasangan

Intensitas Kepentingan
Keterangan
1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
5
Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya
7
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
 Sumber : Kusrini, 2007, 134.

3.        Synthesis of Priority (Menentukan Prioritas)
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relative dari seluruh alternative criteria bisa disesuaikan dengan  judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas  dihitung dengan mamanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika.

4.        Logical Consistency (Konsistensi Logis)
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relavansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kreteria tertentu.

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu :
1.        Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hirarki. Tujuan didefenisikan dari yang umum sampai yang khusus. Dalam bentuk yang paling sedehana struktur akan dibandingkan tujuan, criteria dan level alternative. Tiap himpunan alternative mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak criteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, dimana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hamper sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

2.        Perbandingan Penilaian/Pertimbangan (comparative judgement)
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan  dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relative dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan  dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

3.        Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalihkan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi criteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas local dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.


3.   Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode AHP

Adapun kelebihan dan kekuranagan dari Metode AHP yaitu :
1.        Kelebihan
a.   Struktur yang berhirarki sebagai konsekuensi dari criteria yang dipilih sampai pada sub-sub 
    criteria yang paling dalam.
b.    Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai criteria dan alternative
     yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
c.     Memperhitungkan daya tahan atau ketahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan
Metode “pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multikriterian yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hirarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat keputusan menentukan pilihan atas pasangan  perbandingan yang sederhana, membanguan semua prioritas untuk urutan alternative. “Pairwise Comparison” AHP menggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intusi sehingga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data numeric tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif.

2.        Kelemahan
a.        Ketergantungan model AHP pada input utamanya.
Input utama inin berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
b.      Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistic sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.


4   Tahapan Dalam Metode AHP

Langkah-langkah dan proses Analisis Hirarki Proses (AHP) adalah sebagai berikut :
  1. Mendefenisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP digunakan untuk memilih alternative atau menyusun prioritas alternative, pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.
  2.  Menyusun masalah ke dalam hirarki sehingga permasalah yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur.
  3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hirarki. Proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandingan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hirarki yang sama.
  4. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatkan pada tiap tingkat hirarki.

Sedangkan langkah-langkah “pairwise comparisons” AHP adalah:
  1. Pengambilan data dari obyek yang diteliti.
  2. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan responden dengan metode “pairwise comparisons” AHP berdasar hasil kuisioner.
  3. Menghitung rata-rata rasio konsistensi dari masing-masing responden.
  4.  Pengolahan dengan metode “pairwise comparisons” AHP.
  5. Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat disimpulkan adanya konsistensi dengan baik, bila tidak ada konsisten maka diulangi lagi dengan pengambilan data seperti semula, namun bila sebaliknya maka digolongkan data terbobot yang selanjutnya dapat dicari nilai beta (β).






TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN Sobat
Judul: Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Ditulis oleh Erixon
Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://tekinfotika.blogspot.com/2017/04/metode-analytical-hierarchy-process-ahp.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
1 Comments

1 comments:

Olah_Data_Semarang said...

Analytical Hierarchy Process (AHP) Dengan
Multi Responden Menggunakan Expert Choice 11
(Berisi File Latihan Dan Portable Expert Choice 11)
Bisa Klik Link Dibawah Ini
https://bit.ly/NewEC11

Post a Comment